5 Nov 2010

TIPS MENCEGAH KANKER SERVIKS

Informasi tentang kanker serviks dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan. Data WHO menyebutkan tiap satu jam wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks. Menggerikan bukan? Oleh sebab itu yuk pelajari lebih dalam dan ketahui cara preventifnya dan mari selamatkan perempuan !

Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks.

Apa penyebab kanker serviks?
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia yang tidak sembuh dalam waktu lama. HPV dapat menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin (kondiloma akuminatum). Kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Apa saja gejala kanker serviks ?
1. Keputihan yang berlebihan
2. Mengeluarkan sedikit darah tiap kali setelah melakukan hubungan intim
3. Terdapat cairan kekuningan, gatal dan berbau tajam di sekitar area genital
4. Pinggul dan kaki terasa nyeri
Apabila terdapat gejala-gejala seperti diatas segera konsultasikan dengan dokter.
Waspada ! pada fase prakanker, kanker serviks tidak menunjukkan gejala yang nampak pada penderitanya, keadaan inilah yang menyebabkan kebanyakan penderita baru mengetahuinya setelah sampai pada stadium akhir yang membahayakan.

Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
1. Kontak langsung ketika berhubungan intim, kanker serviks ini bisa ditularkan dari seorang pria kepada istrinya ketika berhubungan intim. Pada pria tidak menunjukkan gejala seperti pada wanita.
2. Penggunaan WC umum yang terkontaminasi virus HPV yang dibawa oleh penderita. Oleh karena itu berhati-hatilah, jangan lupa selalu bersihkan terlebih dahulu sebelum menggunakan WC umum, bilaperlu bersihkan dengan tisu basah.
3. Melalui tangan yang menyentuh daerah genital

TIPS MENCEGAH KANKER SERVIKS
1. Hindari sex bebas
2. Hindari berhubungan intim saat menstruasi
3. Hindari merokok karena tembakau dapat meningkatkan resiko kanker serviks ini
4. Ganti CD minimal 2 x sehari, bila perlu segera ganti CD ketika CD lembab apalagi basah, saran tambahan membawa cadangan CD selama bepergian ada positifnya lho.
5. Ganti pembalut minimal 2 x sehari, tapi disarankan 4 x sehari dan segera ganti pembalut apabila dirasa pembalut terasa lembab
6. Ketika tidur malam jangan menggunakan CD untuk memberi kesempatan area genital tersirkulasi udara/agar tidak lembab.
7. Usahakan tidak menggunakan CD yang terlalu ketat
8. Keringkan area genital anda setelah BAB dan BAK, jaga area genital agar selalu kering.
9. Jangan memegang area vital dengan kuku/tangan yang kotor
10. Segera konsultasikan ke dokter anda apabila ditemukan keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna.
11. Disarankan untuk membersihkan organ kewanitaan anda dengan bantuan dokter ahli bila perlu (terutama bagi wanita yang sering keputihan), hal ini bertujuan untuk mensterilkan organ intim anda dari kotoran dan penyakit.
12. Jaga pola makan sehat kaya serat seperti buah, sayur, sereal, terutama asupan vitamin A,C dan E untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hindari makan makanan yang meningkatkan produksi lendir seperti nanas, mentimun, kol.
13. Disarankan menjalani pap smear secara teratur
Pengalaman pribadi saya tes pap smear di puskesmas tingkat Kecamatan dan tes ini mudah, cepat dan tidak sakit selain itu juga terjangkau. Tujuan tes ini mendeteksi dini infeksi virus HPV. Pengalaman saya kalau di rumah sakit biaya pap smear sekitar Rp 250.000, sedangkan di Puskesmas anda hanya dikenai biaya dibawah Rp 100.000. Ingat ! Biaya sebesar itu sebenarnya jauh lebih murah dibanding biaya pengobatan kanker serviks yang sangat mahal. Bahkan lebih mahal lagi jika harus dioperasi. So jangan merasa enggan lagi ya untuk menjalani pap smear rutin.
14. Pemberian vaksin HPV, memang harganya lebih mahal antara Rp 250.000 sampai Rp 1.250.000 namun lebih efektif. Jangan kawatir bukan berarti cek pap smear diatas tidak efektif menurut dokter kandungan saya tes pap smear dirasa cukup kok untuk mendeteksi dini adanya kanker mengerikan ini.
15. Sebagai tambahan info dari dr.Syahnural Lubis spOG, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang juga dapat memicu terjangkitnya kanker serviks

Dewasa ini ada beberapa macam tes deteksi dini kanker serviks antara lain:
1. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks. Pap smear ini sebaiknya rutin dilakukan 1 th sekali.
2. IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
3. Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
4. Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Bagaimana cara pengobatan kanker serviks ?
Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Tidak bosan saya ingatkan lagi, MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI ! so tunggu apa lagi terapkan tips diatas dari sekarang, mari Selamatkan perempuan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar